Band-band Emo banyak menampilkan suara-suara gitar yang kompleks maupun akustik dalam lagu mereka. Dibanding musik Punk, musik Emo terdengar lebih soft dan lambat. Makanya banyak yang beranggapan kalau musik Emo mirip dengan musik Pop-Punk, namun sedikit lebih rumit. Ciri khas lain dari aliran ini adalah teriakan atau growl yang keras dari sang vokalis untuk lebih mendapatkan ‘emotional soul’ dari lagu yang mereka bawakan. So deep, right?
Nama band Emo yang sekarang lagi populer, sebut saja c, My Chemical Romance, Panic at the Disco, dan Paramore. Band-band lainnya yang juga termasuk kategori aliran emo adalah Story of The Year, Dashboard Confessional, Finch, The Used, Rufio, Thrice, Silverstein, Brand New, Early November, Good Charlotte, Funeral For A Friend, Matchbox Romance, All American Reject, Saosin, Ataris, dan sebagainya.
Herannya, beberapa dari band tersebut ada yang enggan menyebutkan diri mereka sebagai band beraliran Emo. Mereka berdalih hanya memainkan musik Punk-Rock dengan sedikit sentuhan Pop. Menggelikan juga, ya?
Emo Fashion
Kini Emo sudah jauh melangkah melewati dunia musik. Malahan, Emo lebih sering dikaitkan dengan fashion ketimbang musik. Terkadang fesyen ala Emo langsung dirujuk pada celana jeans belel, sedikit ketat, dan agak melorot, yang biasa dipakai cowok/cewek.
Ditambah aksesoris sabuk (non-kulit) bergesper metal dengan kepala besar yang dipadu dengan kaos membentuk body. Biasanya kaos yang dipakai berwarna polos (hitam, putih, abu-abu, dan merah darah) berdesain simpel dengan gambar simbol instrument musik (seperti gitar atau drum).
Atau kaos bergambar group band di bagian depan atau belakang. Sepatu yang dipakai juga relatif simpel, hanya sepatu kanvas atau sepatu hitam yang seringkali terlihat tua dan lusuh. Tak jarang pula dilengkapi dengan kaca mata berbingkai hitam tebal. Gaya berpakaian ini disebut dengan istilah ‘fad’.
Selasa, 09 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar